
Pernahkah Anda membayangkan sebuah kerajaan di Nusantara yang begitu luas, begitu makmur, dan begitu kuat sehingga ia dihormati oleh kerajaan-kerajaan lain dari seluruh Asia? Kerajaan itu bukanlah mitos, melainkan sebuah realitas yang mencapai puncak kejayaan di bawah kepemimpinan seorang raja muda yang bijaksana, Hayam Wuruk. Selama masa kekuasaannya (1350-1389 M), Majapahit menjadi sebuah imperium yang tak tertandingi, dengan sistem sosial, ekonomi, dan budaya yang berkembang pesat. Era ini adalah masa keemasan yang mengukir fondasi sejarah Indonesia.
Artikel ini akan membawa kita pada sebuah perjalanan yang memukau, membedah era Hayam Wuruk. Kita akan menggali struktur pemerintahan yang sentralistik dan sistem ekonomi yang kuat yang dibangun di atas jalur perdagangan maritim. Kita akan melihat sistem sosial dan kebudayaan yang berkembang pesat di ibu kota, dan kita akan membahas Narasi Nagarakretagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca sebagai gambaran utopis dari sebuah kerajaan yang kaya dan berkuasa. Ini adalah kisah tentang bagaimana visi seorang raja dapat mengubah sebuah kerajaan menjadi sebuah imperium yang agung.
Narasi Nagarakretagama: Gambaran Sebuah Utopia
Salah satu sumber paling penting untuk memahami era Hayam Wuruk adalah Nagarakretagama, sebuah kakawin atau syair yang ditulis pada tahun 1365 M oleh Mpu Prapanca, seorang pujangga istana.
- Gambaran yang Sempurna: Nagarakretagama adalah sebuah puji-pujian untuk Hayam Wuruk dan Majapahit. Mpu Prapanca menggambarkan sebuah kerajaan yang ideal, dengan peraturan yang teratur, rakyat yang makmur, dan raja yang bijaksana. Ia menceritakan perjalanan Hayam Wuruk mengelilingi kerajaannya, mengunjungi daerah-daerah yang berbeda, dan menerima kesetiaan dari bawahan-bawahannya. Nagarakretagama adalah sebuah gambaran utopis yang memberikan kita wawasan tentang bagaimana Majapahit memandang dirinya sendiri di puncaknya. Nagarakretagama: Epos Puncak Majapahit
- Kekuatan dan Kemakmuran: Narasi Nagarakretagama juga menggarisbawahi kekuasaan dan kemakmuran Majapahit, mencatat wilayah kekuasaannya yang luas di seluruh Nusantara.
Struktur Pemerintahan dan Sistem Sosial
Puncak kejayaan Majapahit adalah hasil dari struktur pemerintahan yang kuat dan sistem sosial yang terorganisir dengan baik.
- Pemerintahan Sentralistik: Di bawah Hayam Wuruk, pemerintahan Majapahit menjadi lebih sentralistik. Raja adalah pusat kekuasaan, dibantu oleh Patih Amangkubumi yang kuat, Gajah Mada. Gajah Mada adalah otak di balik penyatuan Nusantara, dan loyalitasnya kepada Hayam Wuruk adalah sebuah faktor penting dalam stabilitas politik Majapahit. Gajah Mada: Patih Agung Majapahit
- Hierarki Sosial: Masyarakat Majapahit memiliki sistem sosial yang hierarkis. Di puncaknya adalah keluarga kerajaan dan bangsawan, diikuti oleh pendeta, tentara, pedagang, dan rakyat biasa. Sistem sosial yang terstruktur ini memberikan keteraturan dan stabilitas bagi kerajaan. Struktur Sosial Majapahit
Sistem Ekonomi dan Jalur Perdagangan Maritim
Kemakmuran Majapahit dibangun di atas sistem ekonomi yang kuat yang berpusat pada perdagangan maritim. Majapahit mengendalikan jalur perdagangan di seluruh Nusantara, menjadikannya pusat perdagangan utama di Asia Tenggara.
- Jalur Rempah-Rempah: Majapahit adalah penghubung antara Asia Timur (Tiongkok) dan Asia Barat (Arab dan Persia). Catatan perdagangan dari Tiongkok dan Arab menyebutkan Majapahit sebagai pusat yang sangat penting. Majapahit mengendalikan perdagangan rempah-rempah, sutera, porselen, dan tekstil, yang membawa kekayaan yang luar biasa ke kerajaan. Ekonomi Maritim Majapahit
- Situs Arkeologi Trowulan: Situs arkeologi Trowulan, yang diyakini sebagai ibu kota Majapahit, memberikan bukti nyata dari kemakmuran ini. Para arkeolog menemukan sisa-sisa bangunan, saluran air yang canggih, dan artefak perdagangan dari seluruh Asia, menunjukkan bahwa Trowulan adalah sebuah kota yang ramai dan multikultural. Trowulan: Ibu Kota Majapahit
Kebudayaan yang Berkembang Pesat
Stabilitas politik dan kemakmuran ekonomi memungkinkan kebudayaan di Majapahit untuk berkembang pesat. Seni, sastra, dan arsitektur mencapai puncaknya di bawah Hayam Wuruk.
- Sastra dan Seni: Selain Nagarakretagama, karya-karya sastra lain seperti Sutasoma juga ditulis di era ini. Arsitektur candi berkembang dengan gaya Majapahit yang khas, dan seni patung Buddha dan Hindu mencapai tingkat kehalusan yang luar biasa.
- Toleransi Agama: Majapahit dikenal sebagai kerajaan yang toleran terhadap agama. Hayam Wuruk dan keluarga kerajaan memeluk agama Hindu dan Buddha, dan karya-karya sastra seperti Sutasoma mengajarkan toleransi agama dengan slogan Bhinneka Tunggal Ika.
Kesimpulan
Era Hayam Wuruk adalah sebuah bukti dari potensi luar biasa Nusantara untuk menjadi kekuatan yang agung. Puncak kejayaan Majapahit bukanlah sebuah legenda yang kosong, melainkan sebuah realitas yang didukung oleh bukti-bukti sejarah.
Hayam Wuruk dan Gajah Mada adalah dua figur yang memimpikan sebuah Nusantara yang bersatu, dan mereka berhasil mewujudkannya. Warisan Majapahit, dari sistem pemerintahan yang kuat hingga kebudayaan yang indah, terus hidup di dalam identitas bangsa kita hingga hari ini.
-(Debi)-