Raden Wijaya dan Invasi Mongol: Lahirnya Kerajaan Majapahit

Raden Wijaya dan Invasi Mongol: Lahirnya Kerajaan Majapahit

Pernahkah Anda bertanya-tanya, bagaimana sebuah kerajaan besar dapat lahir dari abu kehancuran dan di tengah-tengah invasi yang paling menakutkan di dunia? Jawabannya terletak pada peran Raden Wijaya, seorang pangeran yang gigih, yang dengan strategi cerdasnya, berhasil mengubah ancaman terbesar menjadi sebuah peluang yang luar biasa. Kisahnya adalah sebuah cerminan sempurna tentang kecerdasan politik, pengkhianatan, dan keberanian yang menjadi fondasi bagi berdirinya Kerajaan Majapahit, kekaisaran terbesar yang pernah ada di Nusantara.

Artikel ini akan membawa kita pada sebuah perjalanan yang penuh drama, membedah peran Raden Wijaya dalam invasi Mongol ke Jawa. Kita akan menganalisis strategi cerdasnya dalam bersekutu dengan Mongol untuk mengalahkan musuh-musuhnya, lalu menghianati mereka untuk mengamankan kekuasaan. Kita akan melihat peristiwa-peristiwa dramatis yang menjadi fondasi Kerajaan Majapahit, dan bagaimana raden wijaya berhasil menyatukan Nusantara di bawah satu mahkota. Ini adalah kisah tentang bagaimana seorang pahlawan, dengan wawasan dan tekadnya, menulis takdirnya sendiri dan menciptakan sebuah era baru.

Akhir Tragis Singhasari dan Pelarian Raden Wijaya

Kisah ini dimulai dengan sebuah tragedi. Kerajaan Singhasari, yang dipimpin oleh Raja Kertanegara, tiba-tiba diserang oleh Jayakatwang, adipati Kediri. Kertanegara terbunuh, dan Singhasari pun runtuh. Raden Wijaya, yang merupakan menantu Kertanegara, berhasil melarikan diri dan mencari perlindungan di sebuah desa kecil yang bernama Majapahit, yang kelak akan menjadi pusat dari kekuasaannya. Raden Wijaya adalah seorang pelarian, yang membawa dendam di hatinya dan sebuah visi di benaknya. Keruntuhan Singhasari dan Kematian Kertanegara

Invasi Mongol: Sebuah Ancaman yang Menjadi Peluang

Di saat Raden Wijaya sedang mengumpulkan kekuatan, sebuah ancaman yang lebih besar datang. Kekaisaran Mongol, yang dipimpin oleh Kubilai Khan, telah mengirim sebuah armada yang sangat besar untuk menghukum Singhasari karena Kertanegara telah menghina utusan Mongol mereka. Armada ini, yang terdiri dari lebih dari 20.000 prajurit, tiba di Jawa pada tahun 1293 M. Catatan Dinasti Yuan Tiongkok mendokumentasikan invasi ini dengan detail, menegaskan skala kekuatan Mongol. Invasi ini adalah ancaman yang mematikan, tetapi bagi Raden Wijaya, ia adalah sebuah peluang yang tak terbayangkan. Invasi Mongol ke Jawa: Ancaman Besar

Strategi Cerdas: Bersekutu untuk Menghancurkan Musuh

Dengan kecerdasan politiknya yang luar biasa, Raden Wijaya melihat situasi ini sebagai sebuah peluang emas. Ia tahu bahwa ia tidak akan bisa mengalahkan Jayakatwang dan Mongol sendirian. Jadi, ia memutuskan untuk bersekutu dengan Mongol untuk mengalahkan Jayakatwang.

  • Tawaran Raden Wijaya: Raden Wijaya menghubungi komandan Mongol, Shih-pi, Iq-mish, dan Gao Xing. Ia menawarkan dukungan dan kesetiaannya, dengan alasan bahwa Jayakatwang adalah musuh bersama mereka, karena Jayakatwang lah yang telah membunuh Kertanegara yang menghina Mongol. Mongol, yang membutuhkan sekutu lokal, menerima tawaran ini. Strategi Raden Wijaya: Bersekutu dengan Mongol
  • Kemenangan Atas Kediri: Pasukan Raden Wijaya dan Mongol kemudian bekerja sama untuk menyerang Kediri. Pasukan Jayakatwang berhasil dikalahkan, dan Jayakatwang sendiri terbunuh. Kemenangan ini adalah sebuah langkah yang sangat penting bagi Raden Wijaya untuk mengamankan kekuasaan.

Pengkhianatan dan Lahirnya Majapahit

Setelah Jayakatwang dikalahkan, Raden Wijaya berada di puncak kekuasaannya. Namun, ia tahu bahwa Mongol tidak akan pergi dengan tangan kosong. Mereka pasti akan menuntut kesetiaan dan upeti. Raden Wijaya memutuskan untuk menghianati mereka.

  • Jebakan yang Terencana: Raden Wijaya mengundang komandan Mongol ke pesta perayaan kemenangan. Di sana, ia memerintahkan pasukannya untuk menyerang Mongol secara tiba-tiba. Pasukan Mongol yang tidak siap berhasil didorong kembali ke kapal-kapal mereka dan dipaksa untuk pergi dari Jawa selamanya. Pengkhianatan ini adalah sebuah tindakan jenius yang mengukuhkan kekuasaan Raden Wijaya. Nagarakretagama dan Pararaton menceritakan kisah ini dengan berani, sebuah bukti dari keberanian Raden Wijaya. Pengkhianatan Raden Wijaya
  • Berdirinya Kerajaan Majapahit: Pada tahun 1293 M, Raden Wijaya secara resmi mendirikan Kerajaan Majapahit, dengan ibu kota di Trowulan. Kisah berdirinya Majapahit ini adalah sebuah peristiwa dramatis yang menjadi fondasi kerajaan terbesar di Nusantara. Prasasti Blitar yang dibuat pada tahun 1320 M, menceritakan pencapaian Raden Wijaya dan kedamaian yang ia bawa setelah masa kekacauan. Berdirinya Majapahit

Kesimpulan

Raden Wijaya adalah sebuah tokoh yang terlupakan oleh sejarah, namun perannya dalam invasi Mongol adalah sebuah bukti yang kuat dari kecerdasan dan keberaniannya. Strateginya untuk bersekutu dan menghianati Mongol adalah sebuah langkah yang audacious namun efektif, yang mengamankan kekuasaannya.

Kerajaan Majapahit adalah warisan yang abadi dari Raden Wijaya. Kisahnya adalah pengingat bahwa sejarah adalah sebuah drama yang terus dimainkan, dan bahwa seorang pahlawan, dengan kecerdasan dan tekadnya, dapat mengubah takdir sebuah bangsa dan menciptakan sebuah era yang baru.

-(Debi)-

Tinggalkan Balasan

Pembunuhan Algoritma: Kematian Direkayasa AI?
Perang Narasi dan Intelijen Digital: Bagaimana Forensik Menjadi Senjata Kritis di Medan Informasi
Anatomi Kepalsuan Digital: Bagaimana Dokumen Palsu Diciptakan dan Dideteksi di Era Canggih
Perangkat Lunak Forensik Digital: Jendela ke Dunia Data Tersembunyi yang Mengungkap Kebenaran